everythink me

everythink me
its me

Minggu, 23 Oktober 2011

becoming superstar saller



Mind
Emotional
Spiritual
Mengapa MES
Perlu Diberdayakan?


MANUSIA adalah aset vital dalam gerak roda perusahaan, sekaligus kapital yang perlu terus diberdayakan. Manusia-manusia unggul dalam sebuah perusahaan adalah pilar-pilar yang akan menjaga keberlangsungan perusahaan.
SEMUA manusia pada hakekatnya adalah manusia unggul, baik untuk dirinya sendiri, lingkungan terdekatnya maupun untuk kehidupan sosial. Pola pikir, kesempatan, akses dan pengaruh lingkungan keluarga maupun lingkungan perusahaan sering membuat manusia menjadi minder, tidak kreatif dan mempunyai etos kerja yang rendah dan etos kerja yang buruk.

PERUSAHAAN yang sadar akan asset dan kapital tersebut tentu tidak akan membiarkan para karyawan bekerja hanya sebatas rutinitas, membiarkan persaingan yang tidak etis dan merosotnya semangat kebersamaan dalam bekerja. Karenanya, memasukkan pelatihan kepada karyawan sebagai bagian dari strategi internal dan eksternal perusahaan tentu adalah langkah yang tepat dalam menghadapi perkembangan sosial-ekonomi yang tentu sangat berpengaruh terhadap kinerja karyawan dan perusahaan.

Terdapat tiga unsur ENERGI yang cukup besar yang terpendam dalam diri setiap insan yang sangat berpotensi dapat memberikan warna dan arah gerak usaha dalam dunia kerja. 3 unsur Energi tersebut terdapat pada Mind (Pikiran), Emotional (Emosi) dan Spiritual (Spriritual).
Berawal dari Pikiran, Saat ini dunia mengakui bahwa era keajaiban pikiran telah tiba, masa dimana telah bermunculannya berbagai bukti-bukti nyata yang pada akhirnya menyadarkan setiap manusia akan agungnya karya Sang Pencipta. Pikiran maupun yang sering disebut orang sebagai akal, merupakan satu-satunya pembeda manusia dengan ciptaan-ciptaan Tuhan yang lainnya. Dengan kata lain, pikiran telah menjadi simbolisasi “Kekhalifahan” manusia di atas muka bumi.

Namun, hal yang amat disayangkan adalah ketika ditemukannya banyak orang yang masih belum memahami secara mendalam ciptaan Allah yang satu ini dengan segala kekuatan dan kedahsyatan yang terkandung di dalamnya. Padahal, andai saja setiap individu berkeinginan mempelajarinya lebih dalam, tentunya setiap individu tersebut akan berdecak kagum sekaligus bersyukur atas jutaan manfaat yang bisa didapatkan.


Mind
Emotional
Spiritual
Apa Maksud dan Tujuan
Pelatihan Ini?

MENGEMBALIKAN kesadaran tiap-tiap individu – baik sebagai pribadi, keluarga, masyarakat, dan karyawan – mengenai betapa pentingnya nilai-nilai Mind, Emotional dan Spiritual dalam kehidupan sehari-hari adalah tujuan utama pelatihan ini.
ADAPUN manfaat pelatihan MES (Mind Emotional Spiritual) bagi perusahaan :
  1. Menciptakan tenaga-tenaga profesional dan unggul dalam pola pikir, aktivitas kerja, dan spiritual.
  2. Meningkatkan suasana kerja yang positif dan kondusif yang berawal dari perilaku positif karyawan perusahaan itu sendiri.
  3. Meningkatkan hubungan yang harmonis dan dinamis antara pimpinan dan karyawan sebagai wujud dari peningkatan spiritualitas diri.
  4. Meningkatkan motivasi dan etos kerja perusahaan yang bersumber dari pemahaman hakikat diri, hidup, dan Allah sebagai Tuhan-nya, demi mencapai visi misi perusahaan.

MIND EMOTIONAL SPIRITUAL


Mind Emotinal Spritual  TRAINING MOTIVASI
DESKRIPSI
Manajemen perubahan adalah cara mengelola masa transisi dari sebuah kondisi yang tidak diinginkan kepada kondisi yang diinginkan melalui nilai, sistem, kepemimpinan, individu, tim, dan organisasi untuk masa depan yang lebih cemerlang. Dalam proses perubahan diperlukan kesiapan infrastruktur organisasi, budaya organisasi yang baru, nilai, kepribadian, komunikasi, kolaborasi, kecerdasan emosional, kepemimpinan, dan rencana perubahan yang tepat sasaran. Kegiatan perubahan harus melibatkan pendekatan multi-komponen, seperti kepemimpinan, karyawan, dan kepemilikan dalam sebuah komunikasi dan kolaborasi yang saling mendukung untuk mencapai perubahan yang diinginkan.
Secara umum, manajemen perubahan selalu dibutuhkan oleh organisasi untuk menciptakan tata kelola organisasi dan bisnis yang lebih efektif, produktif, efisien, kreatif, dan berkinerja. Melalui perubahan yang jelas dan terbuka, organisasi berpotensi untuk memperkuat dirinya melalui komunikasi dan integrasi dalam kolaborasi yang menyatukan semua keunggulan organisasi secara profesional. Manajemen perubahan harus memastikan bahwa setiap kegiatan perubahan dilakukan secara terencana dan terukur, sehingga keberhasilan penerimaan setiap orang terhadap perubahan yang diinginkan dapat diwujudkan secara sempurna.
Setiap pimpinan dan karyawan yang terlibat dalam proses perubahan harus memahami dan menjalankan peran dan tanggung jawabnya secara bijak dan profesional. Manajemen perubahan adalah bagian dari pekerjaan setiap orang. Adalah penting untuk menetapkan tanggung jawab bagi orang yang berbeda dalam organisasi sebagai bagian dari perencanaan manajemen perubahan.
Pelatihan manajemen perubahan selama dua hari ini bertujuan untuk membekali peserta tentang cara mengelola perubahan yang efektif, sehingga peserta dapat bekerja untuk membuat perubahan menjadi lebih mudah pada organisasi, tim, dan individu yang terlibat. Peserta akan mendapatkan pemahaman dan keterampilan untuk menangani perubahan dan kemampuan  mengidentifikasi kebutuhan untuk mengatasi hambatan, serta memastikan pelaksanaan perubahan berhasil.

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
  1. Mendapatkan wawasan dan pandangan tentang peran budaya organisasi dan budaya kolaborasi untuk memperlancar perubahan yang diinginkan.
  2. Memahami dan mampu menjalankan peran, fungsi tugas, dan tanggung jawab untuk terlibat dalam perubahan yang diinginkan.
  3. Mampu mengoptimalkan peran diri sendiri, kepemimpinan, dan organisasi dalam menciptakan tata kelola yang baik untuk mempercepat manajemen perubahan.
  4. Menguasai prinsip, pengetahuan, dan keterampilan manajemen perubahan untuk menyusun perubahan di tempat kerja.
  5. Mampu menjadi energi positif untuk memberikan bantuan yang dibutuhkan oleh organisasi dan kepemimpinan dalam upaya mempercepat perubahan.
  6. Menguasai teknik dan strategi manajemen perubahan dan cerdas memberikan potensi diri untuk sebuah perubahan yang diinginkan.
  7. Memahami tentang peran kecerdasan emosional dalam membuat diri sendiri menjadi kokoh tak tergoncangkan bersama komitmen untuk melakukan perubahan.
TUJUAN  INSTRUKSIONAL KHUSUS
  1. Mengetahui konsep manajemen perubahan dan hubungannya dengan diri sendiri, kepemimpinan, budaya, organisasi, sistem, politik kantor, dan komunikasi di tempat kerja.
  2. Mengetahui bagaimana menjadi orang yang mengalami perubahan, dan menggunakan prinsip-prinsip dalam manajemen perubahan untuk menjalankan praktik perubahan sehari-hari di tempat kerja.
  3. Mengetahui bahwa manajemen perubahan akan meningkatkan kualitas kinerja individu, organisasi, dan bisnis dalam sistem pelayanan perusahaan kepada stakeholder.
  4. Mengetahui cara mengidentifikasi, merencanakan, mengukur dan mengimplementasikan perubahan secara berkualitas di tempat kerja.
  5. Mengetahui cara memotivasi diri sendiri dan melibatkan orang-orang dengan teknik dan cara persuasive untuk menghasilkan perubahan yang diinginkan.
MANFAAT PELATIHAN
  • Mampu membantu diri sendiri dan orang lain dalam menghadapi perubahan.
  • Mampu menempatkan diri sendiri untuk fokus pada perubahan selama perubahan.
  • Mampu membuat rencana perubahan dan pelaksanaannya.
  • Mampu mengenali kebutuhan untuk perubahan dan menyiapkan apa yang diperlukan untuk perubahan.
  • Memahami dampak perubahan dan manfaatnya untuk mengoptimalkan kinerja organisasi.
  • Memfasilitasi perubahan pada individu dan tingkat tindakan kelompok.
  • Mengidentifikasi emosional diri sendiri untuk bisa memfasilitasi kemajuan perubahan.
  • Mampu memberdayakan diri sendiri dan orang lain untuk tindakan dan perubahan yang diinginkan.
  • Mampu melakukan diagnosa perubahan kebutuhan organisasi, tim, dan  individu.
  • Mampu menyusun strategi untuk mengatasi efek buruk dalam Perubahan.
  • Mampu tampil dengan fleksibilitas pribadi selama perubahan dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai etika.
  • Mampu mengatasi dan mengelola resistensi dalam perubahan.
Mampu bekerja melalui setiap proses transisi menuju perubahan

Jumat, 21 Oktober 2011

shadow

Come, let’s choose a life,
Move, Maybe we’ll find.
We can take a piece of something
Bring it home tonight
Come, choose what we’ll be,
Take me by the hand because you know I’ll make it alright.
Close your eyes tonight.
This could be, you and me.
Such an inner feeling in between.
Just a smile, and would be.
Such an inner feeling in between.
On and on and on and on and on..
On and on and on and on and on..
………
Shadows deep in your heart,
In the shadows alone in the dark.
Shadows deep in your heart,
In the shadows alone in the dark


Kamis, 13 Oktober 2011

my autobiografi dwivindi

Menceritakan kisah diri sendiri mulai dari sejak lahir hingga saat ini oleh kita sendiri (autobiografi)bagi sebagian orang mungkin lebih mudah dilakukan  jika dibandingkan dengan membuat sebuah cerita pendek yang beralur. Tapi bagi saya, ini merupakan pengalaman pertama dimana saya harus melakukan hal tersebut. Dan tanpa embel-embel pembukaan, kita langsung saja ke TKP. heheh
Saya ingin bercerita sedikit mengenai diri saya. Perkenalkan nama saya Dwi Vindi Lestary. Saya dilahirkan di Jakarta 11 Agustus 1988  tepat di jakarta selatan sunter tapi hanya sampai  umur saya 3 tahun, setalah itu kami sekeluarga pindah ke daerah bekasi tepat di daerah taman wisma asri jl kelapa gading 1, Dari nama depan saya orang-orang pasti sudah bisa menebak bahwa saya adalah anak ke-2. Benar, saya merupakan anak ke-2 dari 3 bersaudara, mungkin kalau saya ingat-ingat semasa saya kecil saya begitu cengeng sampai sampai saya di berikan julukan anak gembeng, semasa saya kecil saya anak yang paling ekspresif di banding kaka saya, pada saat saat umur saya masih 4 tahun saya blum mempunya adik setelah umur saya 8 tahun baru saya memiliki seorang adik laki-laki, pasangan ayah dan ibu yang begitu menyanyangi buah-buah hati mereka. Saya memiliki 1 orang kakak perempuan, yang bernama siti hasta rini, iya seorang kakak yang berjiwa pemimpin dan memiliki tauladan yang baik bagi adiknya, dan 1 orang adik  laki-laki yang bernama sugeng tri wahyudi  kesemuanya telah membuat bangga saya meskipun mereka masih kecil.
Saya berasal dari keluarga biasa dan sederhana namun orang tua saya menjadi sangat luarbiasa jika sudah menyangkut pendidikan anak-anaknya. Ayah selalu menasehati dan mengingatkan saya dan anak-anaknya yang lain untuk selalu belajar. Dulu ketika masih kecil pernah saya tidak diperbolehkan bermain jika belum belajar atau harus cepat-cepat pulang bila waktunya belajar tiba. Ayah termasuk keras jika menyangkut ini, kata ayah seorang anak harus diarahkan sedari dini, harus dibiasakan untuk belajar dari kecil karena jika sudah besar nanti akan lebih sulit. Itu ketika kecil, sekarang setelah dewasa pastinya harus sudah dapat mengatur waktu sendiri.

Seperti kebanyakan anak-anak lain pada umumnya, saya memiliki cita-cita di waktu kecil, suatu hari pernah saya ingin menjadi guru, menjadi pegawai bank atau akuntan atau hanya ingin menjadi seorang ibu dihari-hari lain.dan cita cita yang paling utama dalam hidup saya adalah membahagiakan kedua orang tua saya,saya ingin buktikan kepada mereka bahwa saya mampu menjadi orang yang kelak merak banggakan.
Pengalaman berorganisasi yang saya dapatkan waktu duduk di bangku SMP tidak saya terapkan di lingkungan SMA. Tidak satu pun bidang keorganisasian yang saya ambil pada saat itu. Bosan berorganisasi merupakan salah satu faktor utama yang menyebabkan saya sama sekali tidak ikut bidang keorganisasian.
Pada saat penjurusan, tepatnya waktu saya duduk di kelas 2 SMA. Saya masuk jurusan IPA,walaupun hati kecil saya ragu dan tidak yakin. Sebetulnya bukan tidak mau masuk jurusan IPA, akan tetapi nilai mata pelajaran kimia dan fisika saya kurang bagus.sangat pas  Sehingga sedikit membuat saya berkecil hati. Dan ternyata tidak salah juga saya mendapatkan jurusan ini, selain pelajarannya tidak begitu rumit waktu luang saya pun jadi bertambah.(^_^)
Seiring dengan berjalannya waktu, menjelang lulus dari sekolah saya mulai bingung dengan masa depan saya. Akan jadi apa saya kelak. Mungkin saya tidak lebih beruntung di banding nasib teman-teman saya yang lain setelah lulus SMU itu di tahun 2006 saya tidak bisa merasakan bangku kuliah, karena pada saat yang bersamaan itu ayah saya harus kehilangan pekerjaan tetap nya sebagai karyawan di salah satu hotel, yaitu hotel indonesia dan saya mengerti sekali akan kondisi dan dampak dari hilang nya mata pencaharian ayah saya, memang pada saat itu masih ada tabungan orang tua saya untuk biaya kuliah saya, tapi saya berfikir untuk mencari biaya kuliah sendiri dengan cari kerja, setelah itu saya mencoba mencari pekerjaan yang mungkin bisa di bilang awal dari karir saya. Memang tidak terlalu sulit pada saat saya mencari kerja selang 1 bulan saya lulus saya di terima kerja sebagai sales retail, saya masih bertekat keras untuk mengumpulkan uang agar saya bisa melanjutkan studi saya di perguruan tinggi.
Selang waktu terus berjalan dan atas segala rahmat allah swt yang telah memberikan saya dan sekeluarga dengan segala nikmat nya, saya tak pernah berhenti untuk bersyukur yang telah terjadi smua saya anggap adalah ujian dari allah dan  sebagai proses pendewasaan saya, tidak terlalu lama ayah saya pun mendapatkan pekerjaan ya walaupun ayah saya tidak pernah memiliki pengalaman bekerja di perusahaan notaris,tapi saya yakin ayah saya mampu menjalani nya,  waktu terus berjalan dan saya pun menikmati hari-hari ku dengan bekerja dan bekerja, dengan jadwal kerja saya yang terkadang sampai tidak bisa punya waktu untuk bermain dengan teman-teman saya, saya bekerja di salah satu perusahaan komunikasi seluler yaitu product handphone nokia, pada saat bekerja saya tidak punya waktu untuk bertemu dengan teman-teman saya, pada saat itu saya bekerja di tempatkan orang di Mall metropolitan bekasi, ternyata setelah saya memiliki gaji sendiri begitu menyenangkan, seneng banget sedikir sedikit saya bisa nabung untuk biaya kuliah saya, alhamdulilah saya bisa sedikit membantu kondisi materi keluarga saya, setahun berjalan saya masih menikmati hari-hari saya, alhamdulilah di tahun kedua jabatan saya sebagai sales retail nokia menjadi costumer service nokia care saya sangat tidak menyangka kalau saya harus di pindah di bagian divisi service pada saat itu saya sedang di tempatkan di nokia sales retail di tamini squer
Teriring waktu berjalan saya masih terus berusaha untuk menggapai cita-cita agar saya bisa membahagiankan kedua orang tua saya, saya ingin membuktikan kepada mereka bahwa saya mampu  dan pada tahun ke 3 setelah lulus saya baru bisa mewujudkan impian saya untuk bisa kuliah, kebetulan saya mahasiswa gunadarma jurusan sistem informasi karna lokasi gunadarma kalimalang tidak terlalu jauh dari Mall metropolitan
To be continue..

buat yang lihat ni blog, maf klo blog`y blom ad isi yang berguna, hehe isinya cuman luapan pikiran aj,,
happy surfing,, ^_^






Selasa, 11 Oktober 2011

Semangat kasih sayang seoarang ibu

Semangat kasih sayang seoarang ibu
Apa yang kita bayangkan pada saat akan menjadi seorang ibu? Mempunyai anak yang baik, yang pinter dan segala macam hal baik lainnya. Tapi, apa persiapan kita untuk menjadi seorang ibu yang baik? Menjadi seorang ibu, bukan sekedar kita menikah dan mempunyai anak, namun diperlukan kesiapan mental, juga fisik. Karena sekali menjadi seorang ibu, maka seorang ibu akan selamanya menjadi seorang ibu.
Seperti yang disampaikan Mario Teguh dalam acara, dengan judul “A mother’s prayer” di Metro TV tanggal 21 Desember 2008, Mario Teguh menyatakan “Ibu tak pernah cuti, tak ada lembur. Keberhasilan ibu adalah keberhasilan anak-anaknya, serta kesedihan anak-anaknya adalah kesedihan ibunya.” Selanjutnya Mario Teguh juga mengatakan, bahwa “ibu menjadi tempat bersandar banyak orang. Ibu menginginkan anaknya berdiri tegak, berjalan dan mempunyai kehidupan yang lebih baik. Oleh karena itu, sebaiknya kita sesedikit mungkin bercerita pada beliau, karena begitu masalah yang kita hadapi telah selesai, ibu masih kepikiran”.
Apa yang dikatakan Mario Teguh tadi benar adanya, apalagi setelah saya merasakan sendiri bagaimana rasanya menjadi seorang ibu sejak 26 tahun yang lalu. Peran seorang ibu sangat penting dalam meletakkan dasar-dasar pondasi pendidikan anak-anaknya, pada sikap dan perilaku, serta menjaga agar rumah tangga aman tenteram sedahsyat apapun badai cobaan menggulungnya. Ada pancaran kasih, doa serta pengorbanan seorang ibu, apapun yang menjadi profesi ibu tadi. Kondisi yang semakin berubah, semakin banyaknya wanita karir, diikuti semakin dahsyatnya pengaruh globalisasi yang juga sangat berpengaruh pada perilaku anak-anak kita, semakin menunjukkan betapa peran ibu harus semakin kuat. Sebagaimana sms yang saya terima pagi ini, dari sahabat saya, yang juga seorang ibu, agar kita dapat menjadi ibu yang mampu menciptakan suasana kesejukan, sehingga ada surga di bawah telapak kaki ibu.
Pada saat si anak masih dalam kandungan, ibu harus telah mempersiapkan diri, mendisiplinkan diri, agar anak telah menjadi disiplin sejak masih di dalam kandungan. Seorang anak tidak ingin dilahirkan, namun orangtua lah yang menginginkan kelahiran anak-anaknya, sebagai penyambung keturunan nya. Ibu yang telah mempersiapkan diri, akan lebih tenang dalam menghadapi kesulitan, baik dalam masa kehamilan, proses kelahiran, maupun merawat bayinya dengan penuh kasih sayang setelah anak lahir dengan selamat.
Perkembangan kepribadian dan perilaku anak, sangat ditentukan oleh bagaimana orangtua mendidiknya, disini peran ibu sangat penting. Ibu lah yang mengandung selama 9 bulan, kemudian menyusui, serta menimang anaknya….. selain itu juga mengajarkan anak-anaknya sejak anak bisa mengerti. Mengajarkan etika, agama, dan pelajaran lain yang akan mengembangkan pola pikir dan perilaku anak ke arah yang baik.
Semakin anak besar, tentu saja ibu tak selalu bisa mendampingi anak-anaknya, tapi ibu yakin jalinan yang ada antara ibu dan anaknya. Ibu akan terus berdoa, dan menyerahkan anak pada Allah swt, dan semoga dijauhkan dari segala marabahaya. Dan ibu percaya, doa-doa ibu yang dipanjatkan akan menyertai perjalanan anaknya kemanapun dia berada, dan selalu menjadi penerang atas kehidupannya.
Ibu akan tahu dan merasa, apakah anaknya sedang resah, dan sedang mempunyai masalah yang belum dapat diselesaikan. Ibu akan menunggu, apakah anak akan datang untuk memohon doa ibu, atau anak akan berusaha menyelesaikan sendiri. Ibu tetap akan mendoakannya

Semangat kasih sayang seoarang ibu

Semangat kasih sayang seoarang ibu
Apa yang kita bayangkan pada saat akan menjadi seorang ibu? Mempunyai anak yang baik, yang pinter dan segala macam hal baik lainnya. Tapi, apa persiapan kita untuk menjadi seorang ibu yang baik? Menjadi seorang ibu, bukan sekedar kita menikah dan mempunyai anak, namun diperlukan kesiapan mental, juga fisik. Karena sekali menjadi seorang ibu, maka seorang ibu akan selamanya menjadi seorang ibu.
Seperti yang disampaikan Mario Teguh dalam acara, dengan judul “A mother’s prayer” di Metro TV tanggal 21 Desember 2008, Mario Teguh menyatakan “Ibu tak pernah cuti, tak ada lembur. Keberhasilan ibu adalah keberhasilan anak-anaknya, serta kesedihan anak-anaknya adalah kesedihan ibunya.” Selanjutnya Mario Teguh juga mengatakan, bahwa “ibu menjadi tempat bersandar banyak orang. Ibu menginginkan anaknya berdiri tegak, berjalan dan mempunyai kehidupan yang lebih baik. Oleh karena itu, sebaiknya kita sesedikit mungkin bercerita pada beliau, karena begitu masalah yang kita hadapi telah selesai, ibu masih kepikiran”.
Apa yang dikatakan Mario Teguh tadi benar adanya, apalagi setelah saya merasakan sendiri bagaimana rasanya menjadi seorang ibu sejak 26 tahun yang lalu. Peran seorang ibu sangat penting dalam meletakkan dasar-dasar pondasi pendidikan anak-anaknya, pada sikap dan perilaku, serta menjaga agar rumah tangga aman tenteram sedahsyat apapun badai cobaan menggulungnya. Ada pancaran kasih, doa serta pengorbanan seorang ibu, apapun yang menjadi profesi ibu tadi. Kondisi yang semakin berubah, semakin banyaknya wanita karir, diikuti semakin dahsyatnya pengaruh globalisasi yang juga sangat berpengaruh pada perilaku anak-anak kita, semakin menunjukkan betapa peran ibu harus semakin kuat. Sebagaimana sms yang saya terima pagi ini, dari sahabat saya, yang juga seorang ibu, agar kita dapat menjadi ibu yang mampu menciptakan suasana kesejukan, sehingga ada surga di bawah telapak kaki ibu.
Pada saat si anak masih dalam kandungan, ibu harus telah mempersiapkan diri, mendisiplinkan diri, agar anak telah menjadi disiplin sejak masih di dalam kandungan. Seorang anak tidak ingin dilahirkan, namun orangtua lah yang menginginkan kelahiran anak-anaknya, sebagai penyambung keturunan nya. Ibu yang telah mempersiapkan diri, akan lebih tenang dalam menghadapi kesulitan, baik dalam masa kehamilan, proses kelahiran, maupun merawat bayinya dengan penuh kasih sayang setelah anak lahir dengan selamat.
Perkembangan kepribadian dan perilaku anak, sangat ditentukan oleh bagaimana orangtua mendidiknya, disini peran ibu sangat penting. Ibu lah yang mengandung selama 9 bulan, kemudian menyusui, serta menimang anaknya….. selain itu juga mengajarkan anak-anaknya sejak anak bisa mengerti. Mengajarkan etika, agama, dan pelajaran lain yang akan mengembangkan pola pikir dan perilaku anak ke arah yang baik.
Semakin anak besar, tentu saja ibu tak selalu bisa mendampingi anak-anaknya, tapi ibu yakin jalinan yang ada antara ibu dan anaknya. Ibu akan terus berdoa, dan menyerahkan anak pada Allah swt, dan semoga dijauhkan dari segala marabahaya. Dan ibu percaya, doa-doa ibu yang dipanjatkan akan menyertai perjalanan anaknya kemanapun dia berada, dan selalu menjadi penerang atas kehidupannya.
Ibu akan tahu dan merasa, apakah anaknya sedang resah, dan sedang mempunyai masalah yang belum dapat diselesaikan. Ibu akan menunggu, apakah anak akan datang untuk memohon doa ibu, atau anak akan berusaha menyelesaikan sendiri. Ibu tetap akan mendoakannya

Minggu, 02 Oktober 2011

teori organisasi umum1

Nama    : Dwi Vindi Lestary
Kelas     : 2 Ka 34
Npm      : 12110215
Teori organasasi umum 1
1.       Mengapa Organisasi di katakan sebagai wadah dan proses jelaskan?
Organisasi adalah suatu konsefsi, pandangan, tinjauan, ajaran, pendapat atau pendekatan tentang pemecahan masalah organisasi agar lebih berhasil dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
Organisasi dapat diartikan dalam dua macam, yaitu;
-  Dalam arti statis, yaitu organisasi sebagai wadah tempat dimana kegiatan kerjasama dijalankan
-  Dalam arti dinamis, yaitu organisasi sebagai suatu sistem proses interaksi antara orang orang yang bekerja sama, baik formal maupun informal
Dapat di simpulkan bahwa Organisasi Dapat diartikan Sebagai Wadah adalah Tempat adanya pandangan, tijauan, ajaran, pendapat tentang bagaimana tentang cara memecahkan masalah agar lebih berhasil dalam mencapai tujuan.

Organisasi Sebagai Proses
Proses dalam kamus bahasa Indonesia berarti rangkaian suatu tindakan. Sedangkan proses dalam buku organisasi karangan Gibso Invancevich Donnelly adalah berkenaan dengan aktifitas yang memberi kehidupan pada skema organisasi tersebut
Dapat di simpulkan bahwa Organisasi Dapat diartikan Sebagai Proses adalah merupakan jiwa bagi struktur organisasi. Jika proses tersebut tidak berjalan dan berfungsi dengan baik, maka masalah yang tidak pernah diharapkan akan timbul dalam sebuah organisasi.
2.       Ceritakan tentang sejarah organisasi, berikan contoh organisasi dan sejarah nya ?
sejarah organisasi :
Sejarah Organisasi sangat erat hubungannya dengan teori organisasi. Teori Organisasi meliputi teori organisasi klasik, teori organisasi neoklasik, dan teori organisasi modern.

A Teori Organisasi Klasik
Teori klasik (classical theory) kadang-kadang disebut juga teori tradisional yang berisi konsep-konsep tentang organisasi mulai tahun 1800( abad 18).
Dalam teori ini, organisasi secar umum digambarkan oleh para teoritisi klasik sebagai organisasi yang sangat tersentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialisasi, serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku dan tidak mengandung kreatifitas. 

B. teori organisasi neoklasik
Teori Neoklasik secara sederhana dikenal sebagai aliran hubungan manusiawi(The Human Relation Movement). Dasar teori ini adalah menekankan pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu maupun sebagai bagian kelompok kerjanya. Perkembangan teori neoklasik dimulai dengan inspirasi percobaan-percobaan yang dilakukan di Howthorne dan dari tulisan Huga