Pengertian Kalimat Efektif dan
Contohnya
Kalimat efektif adalah
kalimat yang mengungkapkan pikiran atau gagasan yang disampaikan sehingga dapat
dipahami dan dimengerti oleh orang lain.
Kalimat efektif memiliki
syarat-syarat sebagai berikut:
1. Secara tepat mewakili
pikiran pembicara atau penulisnya.
2. Mengemukakan pemahaman
yang sama tepatnya antara pikiran pendengar atau pembaca dengan yang dipikirkan
pembaca atau penulisnya.
A. Kesepadanan
Yang
dimaksud dengan kesepadanan ialah keseimbangan antara pikiran (gagasan) dan
struktur bahasa yang dipakai. Kesepadanan kalimat ini diperlihatkan oleh
kesatuan gagasan yang kompak dan kepaduan pikiran yang baik.
Kesepadanan kalimat itu
memiliki beberapa ciri, seperti tercantum di bawah ini:
Kalimat
itu mempunyai subjek dan predikat dengan jelas. Ketidakjelasan subjek atau predikat
suatu kalimat tentu saja membuat kalimat itu tidak efektif. Kejelasan subjek
dan predikat suatu kalimat dapat dilakukan dengan menghindarkan pemakaian kata
depan di, dalam bagi untuk, pada, sebagai, tentang, mengenai, menurut, dan
sebagainya di depan subjek.
B. Keparalelan
Yang
dimaksud dengan keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam
kalimat itu. Artinya, kalau bentuk pertama menggunakan nomina. Kalau bentuk
pertama menggunakan verba, bentuk kedua juga menggunakan verba.
Harga minyak dibekukan atau
kenaikan secara luwes.
Tahap
terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan pengecatan tembok, memasang
penerangan, pengujian sistem pembagian air, dan pengaturan tata ruang.Kalimat a
tidak mempunyai kesejajaran karena dua bentuk kata yang mewakili predikat
terdiri dari bentuk yang berbeda, yaitu dibekukan dan kenaikan. Kalimat itu
dapat diperbaiki dengan cara menyejajarkan kedua bentuk itu.
Harga minyak dibekukan atau
dinaikkan secara luwes.
C. Ketegasan
Yang
dimaksud dengan ketegasan atau penekanan ialah suatu perlakuan penonjolan pada
ide pokok kalimat. Dalam sebuah kalimat ada ide yang perlu ditonjolkan. Kalimat
itu memberi penekanan atau penegasan
pada penonjolan itu. Ada berbagai cara untuk membentuk penekanan dalam kalimat.
Meletakkan kata yang
ditonjolkan itu di depan kalimat (di awal kalimat).Contoh:
Bukan seribu, sejuta, atau seratus, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar.
Bukan seribu, sejuta, atau seratus, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar.
Seharusnya:
Bukan seratus, seribu, atau sejuta, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar.
Bukan seratus, seribu, atau sejuta, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar.
Melakukan pengulangan kata (repetisi).
Contoh:
Saya suka kecantikan mereka, saya suka akan kelembutan mereka.
Saya suka kecantikan mereka, saya suka akan kelembutan mereka.
Melakukan pertentangan
terhadap ide yang ditonjolkan.
Contoh:
Anak itu tidak malas dan curang, tetapi rajin dan jujur.
Anak itu tidak malas dan curang, tetapi rajin dan jujur.
Mempergunakan partikel
penekanan (penegasan).
Contoh:
Saudaralah yang bertanggung jawab.
Saudaralah yang bertanggung jawab.
D. Kehematan
Yang
dimaksud dengan kehematan dalam kalimat efektif adalah hemat mempergunakan
kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu. Kehematan tidak
berarti harus menghilangkan kata-kata yang dapat menambah kejelasan kalimat.
Peghematan di sini mempunyai arti penghematan terhadap kata yang memang tidak
diperlukan, sejauh tidak menyalahi kaidah tata bahasa.
Ada beberapa kriteria yang
perlu diperhatikan.
Penghematan dapat dilakukan
dengan cara menghilangkan pengulangan subjek.
Perhatikan contoh:
Karena ia tidak diundang, dia
tidak datang ke tempat itu.
Hadirin serentak berdiri
setelah mereka mengetahui bahwa presiden datang.
Perbaikan kalimat itu adalah
sebagai berikut.
Karena tidak diundang, dia
tidak datang ke tempat itu.
Hadirin serentak berdiri
setelah mengetahui bahwa presiden datang.
Penghematan dapat dilakukan
dengan cara menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi kata.
Perhatikan:
Ia memakai baju warna merah.
Ia memakai baju warna merah.
Di mana engkau menangkap
burung pipit itu?
Kata merah sudah mencakupi
kata warna.
Kata pipit sudah mencakupi
kata burung.
Kalimat itu dapat diubah
menjadi
a. Ia memakai baju merah.
b. Di mana engkau menangkap
pipit itu?
Penghematan dapat dilakukan
dengan cara menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat.
Perhatikan kalimat-kalimat di bawah ini.
Perhatikan kalimat-kalimat di bawah ini.
Dia hanya membawa badannya
saja.
Sejak dari pagi dia
bermenung.
Kata naik bersinonim dengan
ke atas.
Kata turun bersinonim dengan
ke bawah.
Kalimat ini dapat diperbaiki
menjadi
Dia hanya membawa badannya.
Sejak pagi dia bermenung.
Penghematan dapat dilakukan
dengan cara tidak menjamakkan kata-kata yang berbentuk jamak.
E. Kecermatan
Yang
dimaksud dengan cermat adalah bahwa kalimat itu tidak menimbulkan tafsiran
ganda.
Dan tepat dalam pilihan kata. Perhatikan kalimat berikut.
Dan tepat dalam pilihan kata. Perhatikan kalimat berikut.
Mahasiswa
perguruan tinggi yang terkenal itu menerima hadiah.
Dia
menerima uang sebanyak dua puluh lima ribuan.
Kalimat 1 memilikimakna
ganda, yaitu siapa yang terkenal, mahasiswa atau perguran tinggi.
Kalimat 2 memiliki makna ganda, yaitu berapa jumlah uang, seratus ribu rupiah atau dua puluh lima ribu rupiah.
Kalimat 2 memiliki makna ganda, yaitu berapa jumlah uang, seratus ribu rupiah atau dua puluh lima ribu rupiah.
Perhatikan kalimat berikut.
F. Kepaduan
Yang
dimaksud dengan kepaduan ialah kepaduan ialah kepaduan pernyataan dalam kalimat
itu sehingga informasi yang disampaikannya tidak terpecah-pecah.
1. Kalimat yang padu tidak
bertele-tele dan tidak mencerminkan cara berpikir yang tidak simetris.Oleh
karena itu, kita hindari kalimat yang panjang dan bertele-tele.
Misalnya:
Kita harus dapat mengembalikan kepada kepribadian kita orang-orang kota yang telah terlanjur meninggalkan rasa kemanusiaan itu dan yang secara tidak sadar bertindak keluar dari kepribadian manusia Indonesia dari sudut kemanusiaan yang adil dan beradab.
Kita harus dapat mengembalikan kepada kepribadian kita orang-orang kota yang telah terlanjur meninggalkan rasa kemanusiaan itu dan yang secara tidak sadar bertindak keluar dari kepribadian manusia Indonesia dari sudut kemanusiaan yang adil dan beradab.
Silahkan Anda perbaiki
kalimat di atas supaya menjadi kalimat yang padu.
2. Kalimat yang padu
mempergunakan pola aspek + agen + verbal secara tertib dalam kalimat-kalimat
yang berpredikat pasif persona.
a. Surat itu saya sudah baca.
b. Saran yang dikemukakannya
kami akan pertimbangkan.
Kalimat di atas tidak
menunjukkan kepaduan sebab aspek terletak antara agen dan verbal. Seharusnya
kalimat itu berbentuk
a. Surat itu sudah saya baca.
b. Saran yang dikemukakannya
akan kami pertimbangkan.
G. Kelogisan
Yang
dimaksud dengan kelogisan ialah bahwa ide kalimat itu dapat diterima oleh akal
dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku.
Casino Site – Live Dealers & Bonuses
BalasHapusOur casino site luckyclub.live offers top live dealer games, live casino games and a range of mobile games for casino customers. With the same bonuses and promos