everythink me

everythink me
its me

Senin, 05 November 2012

Kisah Cinta Romeo dan Juliet

Terkenal dengan kisah cinta Romeo dan Juliet, Kota Verona pun menjadi destinasi wisata andalan di Italia Utara. Di sini wisatawan bisa mengirim surat kepada Juliet, menulis pesan cinta, sampai mengusap payudara Juliet. Wah!
Verona merupakan sebuah kota kecil di timur laut Italia. Kota ini hanya sekitar satu jam sepuluh menit ditempuh memakai kereta api dari Venesia. Pamornya sebagai tujuan wisata memang tak secemerlang Venesia. Namun kota ini jangan sampai terlewatkan, mengingat kisah cinta Romeo dan Juliet yang sangat terkenal.
Suasana Verona memang lebih kalem daripada Venesia yang selalu ramai dengan turis. Di Verona, kerumunan turis hanya ada di tempat-tempat tertentu. Jauh di ujung cakrawala tampak barisan gunung-gunung dengan puncaknya yang masih bersalju di awal April lalu dengan langit yang tampak cerah.
Tujuan utama kunjungan ke Verona tentunya melihat rumah Juliet yang terkenal itu. Dari stasiun, kami naik bus dan turun di dekat The Arena, gedung amphitheater peninggalan zaman Romawi. Bentuknya mirip dengan Colosseum di Roma. Mungkin benar adanya karena dari buku Lonely Planet dituliskan bahwa Verona adalah Little Rome.
Sayang, kami tak sempat mampir ke Arena karena hanya singgah sebentar ke Verona. Dari luar, Arena tampak mengesankan. Bangunan yang digunakan untuk aksi gladiator itu didirikan di abad pertama dan merupakan gedung amphitheater ketiga terbesar di dunia yang masih bertahan.
Seorang gadis pelajar Italia menunjukkan arah buat kami menuju Casa di Giuletta atau rumah Juliet dengan bahasa Inggris yang terpatah-patah. Jalan menuju rumah Juliet melewati pedestrian yang diapit deretan toko-toko nan apik.
Menuju ke rumah Juliet, kami menemukan aksi-aksi seni menarik. Dari kejauhan tampak patung Mesir keemasan. Ketika kami mendekati patung itu ternyata adalah aksi seni jalanan anak-anak muda Italia. Aksi seni ini tampaknya sedang digemari di Italia. Di Venesia kami sempat menonton berita televisi yang meliput kegiatan aksi seni jalanan di beberapa Kota Italia.
Kerumunan turis tampak makin banyak di depan sebuah gerbang rumah kuno. Ternyata, di situlah rumah Juliet. Rumah besar ini adalah kediaman resmi keluarga Dal Cappello sejak tahun 1200-an. Dari kata Cappello itu kemudian diturunkan menjadi kata Capuleti, nama keluarga Juliet. Kemudian orang percaya bahwa rumah itu adalah rumah keluarga Juliet.
Sejak awal abad 19 banyak pelancong yang berrziarah ke rumah Juliet ini. Salah satunya adalah penulis terkenal dari Inggris, Charles Dickens. Mantan presiden Perancis Nicolas Sarkozy, juga pernah berkunjung ke tempat ini ketika berbulan madu bersama istrinya yang juga mantan model, Carla Bruni.
Kami menunggu kerumunan turis yang terdiri dari anak-anak sekolah itu sedikit berkurang di gerbang masuk rumah Juliet. Dinding di gerbang tampak penuh dengan coretan berisi pesan-pesan cinta tumpang tindih sampai tak jelas lagi tulisan apa yang ada di tembok.
Namun, coretan pesan ini hanya ada di gerbang. Pesan-pesan cinta yang menempel di dinding rumah Juliet sudah dibersihkan sejak tahun 2008. Dulu dinding rumah Juliet dipenuhi dengan surat, kertas dengan perekat post atau kertas yang ditempel memakai permen karet. Parahnya, pesan cinta itu ditempelkan di mana saja, sampai ke pintu dan jendela rumah.
Tradisi menulis pesan cinta dan surat untuk Juliet itu dimulai di tahun 1937 ketika ditemukan surat di kuburan Juliet. Sejak itu Verona menerima ribuan surat dari seluruh dunia dengan alamat penerima Juliet di Verona. Sejak ada film “Letters to Juliet” yang dibintangi Amanda Seyfried tahun 2010, surat untuk Juliet datang lebih banyak lagi.
Lalu kota Verona sempat menyediakan fasilitas telepon dan alamat e-mail untuk mereka yang ingin menulis surat buat Juliet. Ternyata fasilitas moderen ini kurang disukai. Mungkin karena surat elektronik kurang romantis bila dibandingkan dengan surat tulisan tangan.
Selepas gerbang, dari halaman yang tak terlalu luas itu tampak balkon Juliet yang masyur. Sejatinya balkon itu baru ditambahkan ke rumah itu di tahun 1936 dan rumah keluarga Cappello pun dideklarasikan sebagai rumah Juliet untuk menarik turis datang ke Verona.
Turis dibolehkan masuk ke dalam rumah itu. Kebanyakan dari mereka ingin antre berfoto di patung Juliet yang terletak tak jauh dari rumah. Mereka bukan sekadar berfoto namun mereka juga memegang payudara kanan Juliet.
Wisatawan bisa mengucapkan permohonan sambil memegang payudara kanan itu. Mau percaya atau tidak, itu terserah. Tetapi tak ada salahnya mengikuti banyak orang yang sudah melakukannya.
Di dekat patung Juliet, ada banyak gembok-gembok aneka warna terkunci dengan nama-nama pasangan kekasih dari seluruh dunia. Lewat gembok terkunci itu mereka berharap cinta mereka bakal terkunci selamanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar