Terkenal dengan kisah cinta Romeo dan Juliet, Kota Verona pun menjadi
destinasi wisata andalan di Italia Utara. Di sini wisatawan bisa
mengirim surat kepada Juliet, menulis pesan cinta, sampai mengusap
payudara Juliet. Wah!
Verona merupakan sebuah kota kecil di timur laut Italia. Kota ini
hanya sekitar satu jam sepuluh menit ditempuh memakai kereta api dari
Venesia. Pamornya sebagai tujuan wisata memang tak secemerlang Venesia.
Namun kota ini jangan sampai terlewatkan, mengingat kisah cinta Romeo
dan Juliet yang sangat terkenal.
Suasana Verona memang lebih kalem daripada Venesia yang selalu ramai
dengan turis. Di Verona, kerumunan turis hanya ada di tempat-tempat
tertentu. Jauh di ujung cakrawala tampak barisan gunung-gunung dengan
puncaknya yang masih bersalju di awal April lalu dengan langit yang
tampak cerah.
Tujuan utama kunjungan ke Verona tentunya melihat rumah Juliet yang
terkenal itu. Dari stasiun, kami naik bus dan turun di dekat The Arena,
gedung amphitheater peninggalan zaman Romawi. Bentuknya mirip dengan
Colosseum di Roma. Mungkin benar adanya karena dari buku Lonely Planet
dituliskan bahwa Verona adalah Little Rome.
Sayang, kami tak sempat mampir ke Arena karena hanya singgah sebentar
ke Verona. Dari luar, Arena tampak mengesankan. Bangunan yang digunakan
untuk aksi gladiator itu didirikan di abad pertama dan merupakan gedung
amphitheater ketiga terbesar di dunia yang masih bertahan.
Seorang gadis pelajar Italia menunjukkan arah buat kami menuju Casa
di Giuletta atau rumah Juliet dengan bahasa Inggris yang terpatah-patah.
Jalan menuju rumah Juliet melewati pedestrian yang diapit deretan
toko-toko nan apik.
Menuju ke rumah Juliet, kami menemukan aksi-aksi seni menarik. Dari
kejauhan tampak patung Mesir keemasan. Ketika kami mendekati patung itu
ternyata adalah aksi seni jalanan anak-anak muda Italia. Aksi seni ini
tampaknya sedang digemari di Italia. Di Venesia kami sempat menonton
berita televisi yang meliput kegiatan aksi seni jalanan di beberapa
Kota Italia.
Kerumunan turis tampak makin banyak di depan sebuah gerbang rumah
kuno. Ternyata, di situlah rumah Juliet. Rumah besar ini adalah kediaman
resmi keluarga Dal Cappello sejak tahun 1200-an. Dari kata Cappello itu
kemudian diturunkan menjadi kata Capuleti, nama keluarga Juliet.
Kemudian orang percaya bahwa rumah itu adalah rumah keluarga Juliet.
Sejak awal abad 19 banyak pelancong yang berrziarah ke rumah Juliet
ini. Salah satunya adalah penulis terkenal dari Inggris, Charles
Dickens. Mantan presiden Perancis Nicolas Sarkozy, juga pernah
berkunjung ke tempat ini ketika berbulan madu bersama istrinya yang juga
mantan model, Carla Bruni.
Kami menunggu kerumunan turis yang terdiri dari anak-anak sekolah itu
sedikit berkurang di gerbang masuk rumah Juliet. Dinding di gerbang
tampak penuh dengan coretan berisi pesan-pesan cinta tumpang tindih
sampai tak jelas lagi tulisan apa yang ada di tembok.
Namun, coretan pesan ini hanya ada di gerbang. Pesan-pesan cinta yang
menempel di dinding rumah Juliet sudah dibersihkan sejak tahun 2008.
Dulu dinding rumah Juliet dipenuhi dengan surat, kertas dengan perekat
post atau kertas yang ditempel memakai permen karet. Parahnya, pesan
cinta itu ditempelkan di mana saja, sampai ke pintu dan jendela rumah.
Tradisi menulis pesan cinta dan surat untuk Juliet itu dimulai di
tahun 1937 ketika ditemukan surat di kuburan Juliet. Sejak itu Verona
menerima ribuan surat dari seluruh dunia dengan alamat penerima Juliet
di Verona. Sejak ada film “Letters to Juliet” yang dibintangi Amanda
Seyfried tahun 2010, surat untuk Juliet datang lebih banyak lagi.
Lalu kota Verona sempat menyediakan fasilitas telepon dan alamat
e-mail untuk mereka yang ingin menulis surat buat Juliet. Ternyata
fasilitas moderen ini kurang disukai. Mungkin karena surat elektronik
kurang romantis bila dibandingkan dengan surat tulisan tangan.
Selepas gerbang, dari halaman yang tak terlalu luas itu tampak balkon
Juliet yang masyur. Sejatinya balkon itu baru ditambahkan ke rumah itu
di tahun 1936 dan rumah keluarga Cappello pun dideklarasikan sebagai
rumah Juliet untuk menarik turis datang ke Verona.
Turis dibolehkan masuk ke dalam rumah itu. Kebanyakan dari mereka
ingin antre berfoto di patung Juliet yang terletak tak jauh dari rumah.
Mereka bukan sekadar berfoto namun mereka juga memegang payudara kanan
Juliet.
Wisatawan bisa mengucapkan permohonan sambil memegang payudara kanan
itu. Mau percaya atau tidak, itu terserah. Tetapi tak ada salahnya
mengikuti banyak orang yang sudah melakukannya.
Di dekat patung Juliet, ada banyak gembok-gembok aneka warna terkunci
dengan nama-nama pasangan kekasih dari seluruh dunia. Lewat gembok
terkunci itu mereka berharap cinta mereka bakal terkunci selamanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar